Masih ingat fenomena perokok yang membenarkan (tashdiq) bahwa rokok itu berbahaya, namun ngeyel tetap ngrokok, dan nggak seneng jika dinasehatin?

Demikianlah permisalan fenomena seorang muslim yang “kacau” wala’ (loyalitas dan kecintaan) dan baro’ (sikap berlepas diri dan kebencian) nya.

Dan yang kebanyakan memberikan syubhat akan wala (loyalitas dan kecintaan) dan baro’ (sikap berlepas diri dan kebencian) itu adalah :
1. Sekulerisme
2. Pluralisme
3. Liberalisme
4. Sufisme
5. Darwinisme
6. Demokrasi
7. Filsafat
8. Hedonisme

Jika Wala’ dan Baro’ sudah kacau, maka secara otomatis Amar Ma’ruf Nahi Mungkar pun juga menjadi cacat.

Ikan di lautan yang asin tidak akan menjadi asin dan lincah bergerak. Namun jika ikan sudah berubah menjadi asin dengan diasinkan, maka dia tidak bisa apa-apa dan hanya siap untuk disantap saja….

Intinya, jangan ikut-ikutan lingkungan yang mempengaruhi untuk menjadi rusak dan beralasan kiamat sudah dekat. Namun jadilah ghuroba’ (orang asing) yang selalu berusaha menjaga diri dan memperbaiki keadaan sekitar.

Baarokalloohu fiik